JAKARTA – Kenaikan harga beras disebabkan oleh sejumlah faktor, mulai dari cuaca hingga kenaikan biaya produksi. Hal itu seperti yang diungkapkan Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Whisnu Hermawan.
“Bila terjadi kenaikan harga beras di beberapa daerah, itu disebabkan beberapa faktor seperti gangguan cuaca, kenaikan biaya produksi, keterbatasan lahan dan air, sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan hasil produksi di beberapa daerah sentra produksi beras,” ujar Whisnu, pada Selasa (13/2/2024).
“Namun terkait hal tersebut sudah dilakukan langkah-langkah antisipasi oleh kementerian/lembaga terkait,” sambung dia.
Whisnu menjelaskan bahwa pihaknya tengah berupaya untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras. Dia menyatakan akan terus melakukan monitoring dan pengawasan terkait ketersediaan dan pendistribusian beras.
“Kegiatan yang dilakukan berupa monitoring di tingkat hulu, yaitu dengan memastikan tidak adanya kendala bagi petani beras dalam memproduksi hasil sawahnya, juga hingga monitoring di tingkat hillir agar tidak terjadi simpul-simpul yang dapat menghambat kelancaran jalur distribusi sampai ke konsumen,” terangnya.
Whisnu juga menegaskan polisi juga akan mengecek tempat penyimpanan atau gudang beras.
Dia menambahkan, Polri ingin memastikan tidak ada oknum yang melakukan penimbunan beras. Dengan begitu, pihaknya bisa memastikan bahwa stok atau ketersediaan beras masih mencukupi untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat.
“Hal ini untuk memastikan tidak terjadinya penimbunan beras atau tindakan lain yang dilakukan oleh oknum spekulan,” tandas Whisnu.