KONAWE SELATAN – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Halu Oleo (UHO) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Amohola, Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) pada Jumat (13/10/2023).
Koordinator Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Internal FMIPA, Wahab menyebutkan bahwa kegiatan ini melibatkan sejumlah dosen dan mahasiswa FMIPA.
Disebutkan Wabah, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diinisiasi dengan adanya permasalahan kekurangan sumber air bersih di Desa Amohola terutama pada musim kemarau.
“Kami hadir untuk membantu masyarakat untuk menentukan lokasi dan kedalaman jika masyarakat akan melalukan penggalian sumur bor sebagai sumber air bersih dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari,” kata Wahab dalam keterangannya kepada HaloSultra.com.
Dijelaskannya, dalam menentukan kedalaman potensi air tanah di Desa Amohola dilakukan dengan metode geolistrik.
Dan erdasarkan hasil pengukuran dan interpretasi geolistrik, potensi akuifer air tanah berada pada kedalaman 15-45 meter di bawah permukaan tanah.
Hal ini didasarkan pada nilai resistivity yang rendah pada lapiran akuifer tersebut yaitu 371 ohm.m.
Lanjut Wahab, jenis akuifer pada Desa Amohola ini berupa akuifer tertekan, di mana pada lapisan atas dan bawah akuifer terdapat batuan yang bersifat kedap (impermeabel) yaitu batu lempung.
Sehingga berdasarkan hasil ini dapat menjadi acuan bagi pemerintah desa maupun masyarakat untuk melakukan pengeboran air tanah sebagai sumber air bersih pada kedalaman 15-45 meter.
Mewakili masyarakat, Kepala Desa Amohola, Suhartoyo sangat antusias dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh PKMI UHO ini.
Bahkan pihak Desa Amohola mengarahkan untuk pengukuran dilakukan disekitar masjid agar hasil pengukuran dengan metode geolistrik bisa menjadi sumber acuan masyarakat ketika akan ada penggalian sumur bor baru.
“Kegiatan yang dilakukan mahasiswa FMIPA ini kami rasa nantinya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat. Terutama mereka yang akan membuat sumur,” jelas Suhartoyo.