KENDARI – Kinerja Pasar Modal di Sulawesi Tenggara (Sultra) sepanjang Tahun 2022 terbilang cukup membaik, hal itu ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah Investor dan nilai transaksi jual beli Saham.
Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Sultra Ricky mengatakan, bahwa sepanjang tahun 2022 terdapat penambahan Investor sebanyak 1.312 Investor Saham baru yang berasal dari Provinsi Sultra.
“Sehingga total keseluruhan Investor saham di Sultra telah mencapai 14.635 Investor. Jumlah ini bertambah sebanyak 9,8 persen dari total Investor di Tahun 2021,” jelasnya melalui keterangan yang diterima pada Rabu (18/5/2022).
Ricky menyebutkan, adapun nilai rata-rata transaksi jual beli Saham per bulan selama Tahun 2022 sebesar Rp206.762.250.900. Tentu, kata dia, jumlah ini juga berada diatas nilai transaksi rata-rata di tahun 2021 yang bernilai Rp448.547.226.956.
“Artinya telah terjadi kenaikan sekitar 116,9 persen dari sisi nilai rata-rata transaksi per bulan. Dari total 14.635 Investor, terdapat 9.683 Investor yang berada di bawah usia 30 tahun,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, bahwa Ini menandakan kesadaran kaum muda dalam berinvestasi Saham di Sultra cukup besar yakni sekitar 66,1 persen dari total Investor yang ada.
“Adapun nilai aset saham yang dimiliki oleh Investor di Sultra, telah mencapai 377 Milyar rupiah, nilai tersebut naik sebanyak 188 Milyar (naik sekitar 2 kali lipat) dari total aset saham pada akhir tahun 2021 sebesar 189 Milyar rupiah,” katanya.
Ia juga menyampaikan, saat ini sangat mudah bagi masyarakat untuk berinvestasi di Pasar Modal, baik itu dalam bentuk Saham ataupun Reksadana.
Ia menilai, pembukaan rekening saham sudah dapat dilakukan secara online maupun berkunjung langsung ke perusahaan sekuritas yang diminati.
“Syaratnya cukup dengan melampirkan KTP, Buku Tabungan dan Dana minimal Rp100,000 yang langsung menjadi saldo awal rekening saham ataureksadana yang bersangkutan,” tutupnya