Plt Bupati Koltim Ajak Semua Pihak Terlibat dalam Penanganan Stunting

oleh
Plt Bupati Koltim, Abd Azis saat menghadiri pertemuan rembuk stunting dalam percepatan pencegahan dan penurunan stunting Tahun 2023, Rabu (30/8/2023) di aula kantor Desa Lalowosula, Kecamatan Ladongi/dok. Diskominfo Koltim.

KOLAKA TIMUR – Plt Bupati Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara, Abd Azis mengaku jika masalah stunting sangat berbahaya dan menakutkan jika tidak ditangani dengan serius, untuk itu, sejak dini harus segera dicegah.

Hal ini disampaikan Azis saat menghadiri pertemuan rembuk stunting dalam percepatan pencegahan dan penurunan stunting Tahun 2023, Rabu (30/8/2023), di aula kantor Desa Lalowosula, Kecamatan Ladongi.

Hadir dalam kesempatan itu, Sekda Koltim Andi Muh Iqbal Tongasa, Ketua TPP PKK Koltim Hartini Azis, Anggota DPRD Koltim Risman Kadir dan ratusan masyarakat.

Dikatakannya, pelaksanaan rembuk stunting merupakan langkah penting dan strategis bagi Pemda Koltim, dalam mencanangkan dan mendeklarasikan komitmen bersama, untuk menyepakati pelaksanaan intervensi spesifik dan intervensi sensitif guna pencegahan serta percepatan penurunan stunting, melibatkan seluruh elemen dan para stekhoelder di Koltim.

Dalam penyelenggara percepatan penurunan angka stunting lanjutnya, membutuhkan pendekatan intervensi yang komprehensiv, mencakup aspek penyiapan kehidupan berkeluarga, pemenuhan asupan gizi, perbaikan pola asuh, peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan serta peningkatan akses air minum serta sanitasi.

Selain itu kata Plt Bupati, dalam proses percepatan penurunan stunting agar dilakukan pendataan dengan baik dan data harus valid.

“Saya mengajak kepada seluruh pihak terkait agar bergerak sesuai dengan yang telah direncanakan, sesuai dengan daerah lokus yang telah ditetapkan, sehingga angka stunting di Koltim bisa ditekan sesuai dengan target yang direncanakan,” kata Azis dikutip dari laman resmi Pemkab Koltim.

Masih kata Plt Bupati, sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo terkait penganggaran stunting dimana presiden menginginkan penggunaan dana stunting diubah dari yang berorientasi prosedur menjadi berorientasi hasil agar belanjanya konkret dan optimal.

Sehingga menurutnya, program-program penanggulangan stunting yang sudah ada di masing-masing OPD pengampu, perlu dipertajam lagi dalam kegiatan, fokus kepada bagaimana upaya pengentasan stunting.

Seperti pemberian makanan tambahan gizi kepada balita dan ibu hamil, tablet tambah darah pada remaja putri yang segera memasuki usia perkawinan, akses pangan bergizi, sehingga program dan anggaran yang ada benar-benar bisa memberikan dampak positif terhadap penurunan stunting di Koltim.

“Saya mengajak semua, agar saling bahu-membahu dan bergandengan tangan, dalam pelaksanaan setiap aksi integrasi, sehingga dapat menurunkan prevelensi stunting, yang ada di Kolaka Timur. kepada semua pihak yang telah, maupun yang akan berkontribusi untuk menyelamatkan anak-anak Kolaka Timur dari stunting,” ajaknya.

Disebutkannya, kondisi stunting di Koltim saat ini, berada di angka 23,07 persen. Tetapi dengan usaha keras seluruh elemen, tahun 2024 mendatang bisa turun 14 persen sesuai target nasional. Yang terpenting adalah kolaborasi, sinergitas dan gotong royong.

Sementara itu, Sekda Koltim yang juga Ketua Tim Penurunan Stunting Koltim menyampaikan, jika penanganan masalah stunting ini akan terlaksana dengan baik, apabila seluruh pihak bersama-sama dan bahu membahu melaksanakan seluruh kegiatan tersebut.

“Mari kita sama-sama, apa yang bisa kita bantukan kita lakukan, harus kita keroyok biar bisa tuntas. Bisa selesai masalah ini, kalau kita rembuk dengan baik,” harap Sekda.

Dalam acara ini, juga dilakukan pembagian sejumlah kebutuhan pokok kepada sejumlah warga Lalowosula sebagai bagian dari pencegahan stunting. Termasuk penyerahan bantuan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya atau BSPS.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *