BOMBANA – Mete masih menjadi salah satu primadona di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) sebagai pendukung perekonomian para petani.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian (Distan) Bombana, Rimbu bahwa pihaknya terus memberikan dukungan terhadap pengembangan komoditi mete di Bombana.
Kata Rimbu, Distan Bombana pun kemudian mendatangkan 74 ribu bibit mete dari Kabupaten Muna.
Bibit jambu mete nurseri merupakan kategori bibit unggul nasional yang disemai diatas sehektar lahan nurseri yang terletak di Desa Wumbubangka, Kecamatan Rarowatu Utara.
“74 ribu bibit mete bersumber dari APBN Satker Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya,”kata Rimbu kepada HaloSultra.com, Kamis (8/6/2023).
Dia juga bakal memastikan keunggulan bibit mete tersebut sebelum disebar ke petani. Terlebih dalu bibit-bibit tersebut tetap akan disortir kemudian dilakukan sertifikasi.
“Rencananya benih mete ini akan dibagikan ke masyarakat pada November-Desember 2023 mendatang. Dalam pembibitan, kami menyiapkan 134 metrik kubik tanah media tanam, 134 metrik kubik pasir media tanam, dan 70 ribu polibek,” kata dia.
Disebutkannya, dari 74 ribu benih mete nurseri itu untuk kebutuhan lahan tanam seluas 270 hektar.
“Rata rata keberhasilan pembenihan itu 50 persen. Kenapa 50 persen? Karena kita sambung pucuk, bibit mete yang nantinya disebar akan memperbaharui jambu mete yang sudah perlu diremajakan,” sebutnya.
Untuk diketahui, mete adalah salah satu komoditas perkebunan yang memiliki nilai strategis dalam pembangunan agribisnis.
Kacang mete di pasar dunia termasuk salah satu produk kacang-kacangan (nuts) yang paling banyak diperdagangkan dan termasuk komoditas mewah bila dibandingkan dengan kacang tanah atau almond.