KENDARI – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) merilis realisasi investasi triwulan I (Januari-Maret) tahun 2023 mencapai Rp2,19 triliun.
Kepala DPMPTSP Sultra, Parinringi menjelaskan sumber realisasi investasi tersebut terbagi menjadi dua yakni Penanaman Modal Asing (PMA) sebanyak Rp656,072 milyar dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp1,537 triliun.
“Rinciannya jumlah perusahaan PMA terdiri dari 84 perusahaan dengan jumlah proyek 102, sementara PMDN terdiri dari 500 perusahaan dengan 800 proyek,” ujar Parinringi, Sabtu (20/5/2023).
Sedangkan bila menengok penyerapan tenaga kerja dalam proyek-proyek tersebut, Parinringi merinci total ada 3.304 tenaga kerja terbagi menjadi 182 orang tenaga kerja asing dan 3.304 orang tenaga kerja Indonesia.
Dari sisi realisasi investasi berdasarkan kabupaten/kota, DPMPTSP Sultra mencatat Kabupaten Kolaka menjadi yang tertinggi yakni sebesar Rp763,529 milyar, disusul Kabupaten Konawe Utara Rp372,497 milyar dan Kabupaten Konawe Rp297,660 miliar.
“Kemudian ada Kabupaten Bombana Rp220,504 milyar, Kota Kendari Rp144,140 milyar, Kabupaten Konawe Selatan Rp123,463 milyar, Kabupaten Kolaka Utara Rp 86,442 milyar, Kota Baubau Rp79,194 milyar, Kabupaten Buton Rp44,270 milyar, Kabupaten Muna Rp25,811 milyar, Kabupaten Konawe Kepulauan Rp14,576 milyar, Kabupaten Wakatobi Rp11,310 milyar, Kabupaten Buton Utara Rp8,926 milyar, Kabupaten Buton Tengah Rp550 juta, Kabupaten Muna Barat Rp509 juta, Kabupaten Buton Selatan Rp50 juta, serta Kabupaten Kolaka Timur Rp4 juta,” timpal Parinringi.
Dia menambahkan terdapat 12 negara yang tercatat melakukan penanaman modal di Bumi Anoa pada triwulan I ini.
“Indonesia Rp1,573 triliun, disusul R.R. Tiongkok Rp302,365 milyar, Kanada Rp197,024 milyar, Hongkong RRT Rp86,100 milyar, Singapura Rp66,024 milyar, India Rp1,555 milyar, British Virgin Island Rp1,429 milyar, Jepang Rp1,388 milyar, Jerman Rp159 juta, Belanda Rp10 juta, untuk Malaysia dan Amerika masih kosong,” rincinya.
Pada triwulan III ini, kata Parinringi sektor logam dasar atau pertambangan masih diungguli atau didominasi dengan nilai investasi mencapai Rp773,555 milyar, disusul sektor tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan Rp43,379 milyar. Sementara untuk sektor perikanan menjadi penyumbang ketiga terbesar dengan menghasilkan investasi senilai Rp466 juta.
Adapun 5 perusahaan dengan nilai investasi terbesar pada triwulan I tahun 2023 ini dipuncaki oleh PT Ceria Nugraha Indotama dengan nilai investasi mencapai Rp373,167 milyar.
Di tempat kedua, PT Vale Indonesia dengan nilai investasi Rp195,125 milyar, lalu PT Aneka Tambang (Antam) dengan Rp177,062 milyar, kemudian ada PT Virtue Dragon Nickel Industry dengan nilai penanaman modal Rp162,668 milyar, serta PT Bukit Makmur Resources dengan Rp113,850 milyar.
“Khusus top 5 investasi PMDN di Sultra triwulan I tahun 2023 ditempati PT Ceria Nugraha Indotama dengan nilai investasi Rp373,167 milyar, kemudian PT Aneka Tambang Tbk Rp177,062 milyar, PT Bukit Makmur Resources Rp113,850 milyar, PT Nusantara Industri Sejati Rp84,449 milyar, dan P T Citra Silika Mallawa Rp67,313 milyar,” papar Parinringi.
Sementara top 5 investasi PMA triwulan I tahun 2023 dibagi menjadi tiga bagian, sektor primer, sektor sekunder serta sektor tersier.
“Sektor primer (PMA) ditempati PT Vale Indonesia Tbk dengan nilai investasi Rp195,128 milyar, PT Bumi Konawe Minerina Rp33,743 milyar, PT Elit Kharisma Utama Rp29,900 milyar, PT Konawe Nikel Nusantara Rp23,700 milyar, serta PT Madani Sejahtera Rp10,500 milyar,” beber Parinringi.
Beralih ke sektor sekunder (PMA) PT Virtue Dragon Nickel Industry memimpin dengan nilai investasi Rp162,668 milyar, diikuti PT First Heavy Nickel Industry Rp67,277 milyar, PT Yatoo Mega Smelter Indonesia Rp23,768 milyar, PT Delta Samudra Shipyard Rp8,064 milyar, serta PT Tiga Sekawan Resources Investment dengan angka investasi Rp5,036 milyar.
“Pada sektor tersier (PMA) PT Virtue Dragon Nickel Industrial Park menjadi yang terbanyak dengan nilai investasi Rp27,353 milyar, disusul PT Indonesia Konawe Industrial Park Rp23,083 milyar, PT Wakatobi Resort senilai Rp6,735 milyar, PT Nusa Sejahtera Energi senilai Rp2,999 milyar, dan PT Liaoning Smelting Industrial Park senilai Rp1,787 milyar,” ucapnya.
Adapun top 5 investasi sektor utama PMDN di Sultra pada triwulan I tahun 2023 juga dibagi menjadi tiga bagian.
Sektor primer (PMDN), diisi oleh PT Aneka Tambang Tbk senilai Rp177,062 milyar, diikuti PT Citra Silika Mallawa Rp67,313 milyar, PT Manunggal Sarana Surya Pratama Rp58,507 milyar, PT Tiran Indonesia Rp19,964 milyar, serta PT Tiran Sulawesi dengan investasi sebesar Rp10,330 milyar.
Sektor sekunder (PMDN), PT Ceria Nugraha Indotama menjadi penyumbang terbesar dengan angka penanaman modal Rp373,167 milyar, lalu ada PT Bukit Makmur Resources senilai Rp113,850 milyar, PT Gunung Andalan Sukses Rp44,338 milyar, PT Putindo Bintech Rp42,116 milyar, serta PT Kedaung Nusantara yang memiliki nilai investasi sebesar Rp10,889 milyar.
Terkahir untuk sektor tersier (PMDN), PTNusantara Industri Sejati berinvestasi dengan nilai Rp84,449 milyar, lalu disusul PT Tiga Dua Delapan Rp38,923 milyar, PT Andifa Perkasa Energi Rp34,741 milyar, PT Energi Surya Primanusantara Rp27,015 milyar, serta PT Fajar Mekar Wakatobi Rp25,800 milyar.
Untuk diketahui, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)/Kementerian Investasi memberikan target investasi pada 2022 ini untuk wilayah Sultra senilai Rp20,18 triliun.
“Ini kita masih optimis di bulan Desember 2023 paling tidak kita sesuai target 100 persen,” tuntas Parinringi
Olehnya itu, pihaknya meminta semua pihak baik OPD maupun pelaku usaha untuk menyatukan sinergi dalam merealisasikan target tersebut.
Sementara untuk capaian realisasi investasi triwulan I 2023 secara nasional meningkat yang telah dirilis BKPM menunjukkan peningkatan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu sebesar 16,5 persen, dengan total investasi sebesar Rp328,9 triliun.
Realisasi investasi pada periode ini berhasil menciptakan lapangan kerja bagi 384.892 tenaga kerja Indonesia.
Kementerian Investasi/BKPM tetap optimis akan pertumbuhan ekonomi dengan didukung oleh realisasi investasi pada triwulan I 2023 yang mencapai 23,5 persen dari target realisasi investasi tahun 2023 yaitu sebesar Rp1.400 triliun. ***/Adv