DPMPTSP Ikut Meriahkan Pawai Budaya HUT ke-59 Provinsi Sultra

oleh
Defile DPMPTSP Sultra saat berada di depan panggung kehormatan atau dihadapan tamu undangan dalam kegiatan pawai budaya memperingati HUT ke-59 Sultra/dok. BisnisSultra.com.

KENDARI – Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-59 Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Pemprov menggelar sejumlah kegiatan.

Mulai dari Pawai Budaya, Ramah Tamah, Panggung Hiburan Rakyat, hingga Pameran Pembangunan yang akan dirangkaikan dengan launching Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia/Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBI/BBWI) di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim).

Senin (8/5/2023), Pawai Budaya mengawali rangkaian HUT ke-59 Sultra dilaksanakan di Kota Kendari.

Pawai tersebut diikuti oleh perwakilan 16 kabupaten/kota di Sultra, OPD atau unit kerja lingkup Pemprov Sultra, instansi vertikal tingkat Sultra, hingga kelompok paguyuban.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sultra ini mengambil rute di sekitar kawasan eks-MTQ, dimana peserta memulai pawai di Jalan Supu Yusuf kemudian mengarah ke Jalan Made Sabara hingga finish di panggung utama yang berada di Jalan Abd. Silondae atau depan kantor Wali Kota Kendari.

Pawai yang digelar perdana usai absen akibat pandemi COVID-19 itu disambut antusias ribuan masyarakat, yang memadati sepanjang jalur perlintasan saat pawai. Banyak diantara warga foto bersama dengan peserta sejumlah defile yang melintas dihadapan mereka.

Atraksi dan perkenalan defile pawai dimulai dari institusi aparat keamanan, yakni TNI dan Polri dalam lingkup wilayah Provinsi Sultra, kemudian dilanjut dengan institusi vertikal, perwakilan kabupaten/kota, OPD dan Unit Kerja, serta ditutup dengan paguyuban Pasundan Sultra dan Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (Perkemi) Sultra.

Salah satu OPD yang turut ikut serta berpartisipasi dalam Pawai Budaya adalah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sultra.

Puluhan pegawai DPMPTSP dengan antusias mengikuti pawai dengan mengenakan pakaian tenun khas Tolaki, serta salah satu diantaranya menampilkan pakaian adat Buton.

Saat berada di depan panggung kehormatan atau dihadapan tamu undangan, seperti Sekda Sultra Asrun Lio, para bupati/wali kota, serta pejabat lingkup Pemprov Sultra lainnya, defile DPMPTSP nampak memberi hormat sambil melakukan yel-yel, lalu ditutup dengan melambaikan tangan ke arah tamu dan warga yang memenuhi lokasi pawai.

Kepala DPMPTSP Sultra, Parinringi menyebut Pawai Budaya diharapkan menjadi momentum kepedulian terhadap ragam budaya Sultra. Semua pihak, terutama pemerintah memiliki tugas mengedepankan budaya.

“Pawai Budaya ini merupakan wujud kebersamaan dan cinta kita terhadap budaya daerah. Saya berharap momentum ini dapat menjadi titik awal untuk memperkuat persatuan dan keharmonisan di Sulawesi Tenggara,” ujar Parinringi.

Kepala DPMPTSP Sultra, Parinringi saat berada di panggung kehormatan Pawai Budaya Sultra bersama pejabat daerah lainnya/dok. BisnisSultra.com.

Pihaknya pun sangat antusias untuk mengikuti Pawai Budaya tahun ini. Apalagi setelah beberapa lama tidak digelar karena pandemi COVID-19.

“Para pegawai sangat antusias untuk mengikuti Pawai Budaya tahun ini, karena dalam beberapa tahun terakhir ini kan tidak ada pawai karena pandemi, makanya kami sangat bersemangat, menyemarakkan HUT ke-59 Sultra ini,” kata Parinringi.

Melihat antusias masyarakat untuk menyaksikan pawai, DPMPTSP menilai hal tersebut perlu disyukuri.

“Seperti kita lihat bersama masyarakat cukup antusias mengikuti pawai budaya hari ini, mudah-mudahan event seperti ini dapat terus dilaksanakan sebagai bagian dari promosi pariwisata Sultra juga,” bebernya.

Dalam pawai itu, DPMPTSP Sultra pun turut menampilkan terkait pengenalan tugas, fungsi, serta capaian OPD.

Dimana salah satu tugas utamanya adalah membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah.

“Pawai ini kami juga menyampaikan bahwa DPMPTSP dalam tahun 2022 lalu, realisasi investasi Sulawesi Tenggara mencapai Rp20,19 triliun, dengan semangat Hari Ulang Tahun ke-59 Sultra target realisasi investasi yang harus dicapai pada tahun 2023 adalah Rp21,73 triliun.

Menurut Parinringi, dengan investasi yang tumbuh di Bumi Anoa adalah bukti nyata ‘Aman Sukses Membangun Sultra’ sesuai tema yang diusung pada HUT ke-59 Sultra.

Infrastruktur Dorong Meningkatnya Investasi

Dalam momentum HUT ke-59 yang merupakan perayaan ulang tahun penutup pemerintahan duet kepemimpinan Ali Mazi-Lukman Abunawas, pihak DPMPTSP juga turut mengapresiasi terhadap suksesnya capaian pembangunan yang selama ini dilaksanakan.

Diantara capaian-capaian pembangunan tersebut, rampungnya mega proyek seperti perpustakaan modern bertaraf internasional, Rumah Sakit Jantung, hingga jalan wisata Kendari-Toronipa menjadi beberapa yang menuai pujian.

Defile DPMPTSP Sultra dalam Pawai Budaya Sultra/dok. HaloSultra.com.

Khusus untuk jalan wisata Kendari-Toronipa, Gubernur Ali Mazi dan Wakilnya, Lukman Abunawas sukses merealisasikan program pembangunan akses jalan tersebut.

Jalan wisata yang menelan anggaran sekira Rp800-an miliar (anggaran tahap I, Rp144,9 miliar dan tahap II, Rp700-an miliar) dibangun sepanjang 11 kilometer.

Jalan wisata itu akan menjadi akses pendukung utama kawasan pariwisata Bokori-Toronipa. Diproyeksikan pionir konektivitas destinasi wisata di Sultra.

Destinasi wisata ke Pulau Labengki, Wakatobi, Bokori melewati jalur tersebut. Eksistensi operasional jalan itu menstimulasi munculnya unit ekonomi baru sekaligus mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta investasi di sektor pariwisata.

Jalan Kendari-Toronipa dilengkapi sejumlah ikon wisata mulai dari pintu gerbang, spot-spot wisata dan bundaran air mancur yang masih dalam proses penyelesaian, progresnya mencapai 99 persen.

Kata Parinringi, ketersediaan infrastruktur seperti jalan wisata Kendari-Toronipa tersebut akan menjadi kunci utama mendukung kemudahan investor untuk berinvestasi.

Infrastruktur yang memadai diyakininya akan meningkatkan investasi. Dengan kemudahan aksesibilitas yang nyaman, maka investasi akan mudah mengalir. Industri pun akan lebih mudah berkembang.

“Jelas berpengaruh pembangunan infrastruktur dengan investasi. Apabila infrastruktur belum lengkap, maka investasi akan lembat,” sebutnya.

Dia menegaskan, jika infrastruktur lancar dan lebih mudah, maka produksi juga akan lancar. Kalkulasi investor tentu semakin mantap bila infrastruktur tersedia sangat baik.

“Apabila aksesibilitas dan transportasi lancar, maka investor akan lebih tertarik. Peluang (investasi) lebih terbuka,” pungkasnya. ***/Adv

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *