BUTON TENGAH – Pemerintah Kabupaten Buton Tengah (Buteng) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) menggelar rapat koordinasi bersama seluruh jajaran kepala sekolah dari tingkat TK, SD dan SMP se-Buton Tengah di Gedung Kesenian Lakudo, Senin (27/3/2023).
Kegiatan Advokasi dan Regulasi oleh Pemkab Buteng tersebut digelar bersama Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk mensinergikan berbagai informasi perkembangan pembangunan bidang pendidikan dan membangun kesamaan pandangan atas berbagai kebijakan pada bidan pendidikan serta implementasi nyata yang bersentuhan langsung kepada anak didik maupun para tenaga pengajar.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Pj Bupati Buteng, Muhammad Yusup yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan rakor pada bidang pendidikan dapat memberikan kontribusi nyata pada peningkatan kualitas mutu pembangunan pendidikan di Negeri Seribu Goa itu.
“Pembangunan pendidikan merupakan salah satu prioritas utama pembangunan Nasional dan merupakan salah satu aspek terpenting dalam peningkatan kualitas kehidupan manusia,” tutur Yusup dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Yusup menyebut bahwa program pencerdasan kehidupan bangsa tertuang dalam Undang-undang sistem kependidikan nasional melalui Kementerian Pendidikan yang menyebut pencerdasan anak bangsa merupakan tugas bersama antara pemerintah dan masyarakat guna menjadikan anak bangsa sebagai insan yang cerdas juga memiliki wawasana yang luas akan ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Dalam peningkatan kualitas mutu pendidikan yang pertama kita harus penuhi dulu sarana dan prasarananya dan tentunya juga peningkatan kualitas tenaga pendidik dengan berbagai langkah yang kita lakukan, salah satunya kita memebrikan satu guru satu laptop, kemudian setiap sekolah kita berikan 10 buah chromebook,” ucap Yusup.
Kegiatan yang dinilai sangat mendukung akses informasi yang begitu cepat dalam sektor pendidikan diharapkan dapat menambah literasi dan tenaga pendidik yang berkualitas dengan melakukan banyak hal yang benilai edukasi dalam oeningkatan kualitas tenaga pendidik. Penjabat Bupati Buteng ini menegaskan kepada setiap tenaga pendidik untuk terus melakukan inovasi dalam setiap kegiatan proses belajar mengajar di sekolah.
“Tingkatkan pelatihan, kursus dan edukasi tambahan lainnya untuk terus menambah wawasan dan mampu memberikan inovasi dan pengembangan kreatifitas kepada anak didik, yang tadinya S1 lanjut ke S2, yang gurunya S2 lanjut ke S3 karena semakin tinggi jenjang pendidikan tenaga pendidik tentu kualitas anak didik kita semakin baik,” tegas Kepala BPBD Sultra tersebut.
Di tempat yang sama, Kepala Disdikbud Buteng, Abdullah menyebutkan, pemerintah pusat dan Pemkab Buteng telah melakukan berbagai upaya dalam peningkatan kualitas pembangunan bidang pendidikan.
Seperti perlengkapan sarana dan prasarana alokasi bantuan alat dengan rincian 580 unit chromebook untuk siswa, 118 unit laptop untuk guru, 10 unit interactive display dengan total anggaran keseluruhan bantuan sebesar 6,4 miliar yang dialokasikan pada tahun 2023.
“Chromebook itu ada 580 unit untuk 58 sekolah, ini untuk mengantisipasi assesment nasional pada April mendatang, karena selama ini Assesment Nasional sekolah-sekolah di Buteng itu banyak menumpang di SMA, SMK, SMP yang ada chromebook-nya, tahun ini assesment tiap sekolah Dasar itu sudah mandiri,” bilangnya.
Kemudian laptop kita peruntukkan untuk sekolah penggerak sebanyak 118 Unit termaksud TK yang ada di Buteng, hal ini bertujuan untuk mendukung digitalisasi sekolah dan platform Sekolah merdeka,” papar Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Buteng itu.
Abdullah melanjutkan, bahwa dalam proses peningkatan mutu pendidikan ini bukanlah sesuatu yang mudah terlebih dalam meningkatkan kompetensi SDM yang selama ini masih terus menerus berhadapan dengan teori.
Namun di tahun 2023 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Buteng terus melakukan upaya untuk melakukan kursus dan pelatihan lainnya yang berhubungan langsung kepada para guru, Kepala sekolah bahkan Pengawas di Lingkup Buton Tengah.
“Yang namanya peningkatan mutu itu bukan sesuatu yang mudah, pasti ada tantangan salah satu tantangannya yang pertama persoalan Gurunya, sehingga sekarang yang pertama kita lakukan peningkatan kompetensi SDM juga harus sejalan sarananya dilengkapi begitu pula Sumber daya nya,”kata Abdullah.
Ia menyampaikan, jika di Negeri Seribu Goa itu mulai tahun 2023 sudah harus menerapkan Kurikulum Merdeka tanpa terkecuali, sebab kurikulum tersebut sudah dapat berjalandengan baik melalui sarana dan prasarana yang disediakan oleh pemda juga pelatihan implementasi kepada para tenaga pengajar hingga pengawas.
“Mulai tahun ini kita sudah beberapa kali melatih kepala sekolah, pengawas bahkan kita juga mengundang guru-guru sekolah alam Indonesia untuk melakukan pelatihan terkait implementasi kurikulum sekolah merdeka,” katanya.
“Model pelatihannya mempraktekkan langsung pelaksanaan kurikulum merdeka, mempelajari bagaimana cara melaksanakan proyek profil pelajar pancasila karena selama ini hanya teori sekarang langsung praktek dengan menghadirkan narasumber yang handal,” demikian Abdullah.