Pembangunan Infrastruktur Pendukung Kendaraan Listrik Terus Didorong

oleh
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Sarmuji (batik merah) saat memimpin Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspik) Panja Transisi Energi ke Listrik Komisi VI DPR RI di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/3/2023)/dok. dpr.go.id.

BOGOR – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Sarmuji menekankan agar para pemangku kepentingan dalam hal ini pemerintah dapat membangun infrastruktur pendukung bagi kendaraan listrik salah satunya yaitu charging baterai kendaraan listrik, mengingat infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia masih terbatas.

Hal tersebut disampaikan Sarmuji saat memimpin Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspik) Panja Transisi Energi ke Listrik Komisi VI DPR RI di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/3/2023).

“Infrastruktur motor listrik dan mobil listrik ini harus dilengkapi charging baterai harus sudah dimasifkan, masyarakat harus sudah diedukasi bahwa penggunaan kendaraan listrik ini selain bersih, juga efisien, hemat pengeluaran pribadi,” papar Sarmuji seperti dikutip dalam laman resmi DPR RI, Parlementaria.

Ketua Panja Transisi Energi ke Listrik tersebut juga turut memimpin Anggota Panja untuk meninjau langsung perakitan motor listrik di PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA).

Diketahui, PT WIKA mempunyai bisnis inti sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang industri otomotif dan perakitan otomotif yang didirikan pada tahun 2018.

Berdirinya perusahaan dinilai sebagai bentuk respon terhadap peluang di bidang transportasi, energi, dan teknologi berbasis listrik yang semakin terbuka dan berkembang di Indonesia.

Kunjungan Kerja Panja Transisi Energi ke Listrik, Komisi VI DPR RI ini dinilai penting mengingat pemerintah telah menerbitkan Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.

Hal tersebut tidak hanya berdampak pada penurunan emisi gas rumah kaca saja, akan tetapi juga menjadi peluang baru bagi BUMN untuk mampu berinovasi dan melakukan produksi sendiri kendaraan listrik bertenaga baterai.

Hal itu ditandai dengan peluncuran motor listrik oleh Pabrik Motor Listrik Gesits dan dimulainya produksi baterai sebagai komponen utama kendaraan listrik oleh PT Industri Baterai Indonesia.

Elektrifikasi sektor transportasi yang berbasis pada energi terbarukan akan menjadi salah satu pilar penting untuk menekan emisi karbon. Dengan ditekannya emisi karbon, maka pencegahan suhu bumi melebihi 1,5 derajat Celcius bisa semakin terlaksana.

Kunspik pada Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2022 – 2023 dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan DPR RI melihat langsung upaya BUMN mendukung pemerintah melaksanakan transisi energi ke listrik, di sektor transportasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *