KONAWE – Kehadiran peralatan modern tidak lantas menghilangkan peralatan tradisional. Meski tidak sebanyak di zaman dahulu, perajin Caping di Konawe tetap bertahan di tengah gempuran peralatan modern.
Kehadiran dan buah tangan dari pengrajin Caping masih menjadi primadona bagi sebagian masyarakat khusunya para petani.
Caping adalah topi petani yang berbentuk kerucut, dan biasanya dibuat dari anyaman bambu, caping sudah menjadi salah satu pelengkap peralatan petani sejak dahulu, dan sudah menjadi suatu kebudayaan.
Ukuran Caping juga berbeda antar daerahnya, tergantung dengan pemakai Caping tersebut, sehingga ukurannya bisa disesuaikan sesuai umur, maupun ukuran tubuhnya.
Salah satu pengrajin Caping khas Tolaki yang masih bertahan berada di Desa Baini, Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe.
Para pengrajin menghasilkan Caping (oboru) anyaman khas Tolaki dengan bahan dasar daun pandan hutan dan bambu yang diambil dari hutan.
Pengrajin, Kasmiah mengatakan selain bambu dan daun pandan hutan sebagai bahan dasar untuk membuat Caping, ada dua bahan lainnya yang digunakan yakni sampah plastik rumah tangga dan karung bekas.
“Sampah plastik rumah tangga yang sudah tidak terpakai, digunakan bagian lingkaran sebagai pemanis dan topi caping dijual untuk ukuran kecil seharga Rp25 ribu, yang ukuran sedang Rp35ribu per buahnya. Sedangkan ukuran besar seharga Rp 50ribu,”ungkapnya, saat ditemui awak HaloSultra.com, Rabu ( 8/2/2023).
Ibu berusia 56 tahun ini telah menekuni pekerjaannya sejak tahun 2017. Keahlian menganyam itu didapatnya secara otodidak .
“Saya membuat topi Caping anyaman khas Tolaki itu, Mulai 2017 sampai saat ini. Pertama saya belajar sendiri,” ujarnya.
Lebih lanjut, hasil anyaman Caping yang dia buat sebelumnya pernah dipesan oleh salah satu instansi di Konawe dan Jakarta.
“Kalau satu hari dari rejeki aja, pernah ada yang pesan juga itu dari Konawe dari dinas, saya lupa juga, kalau ada lomba- lomba desa kadang 50 lembar 100 lembar dan kalau ada pameran di kota atau di Unaaha biasa pesan di sini dan dari Jakarta pernah ada yang pesan kurang lebih itu 70 lembar,” pungkasnya.