KENDARI – Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Kendari, Alda Kesutan Lapae menuturkan pada tahun 2019 jumlah pelaku UMKM di daerah itu sekiranya 18 ribu.
Namun, hingga tahun 2022 jumlah tersebut terus mengalami peningkatan hingga mencapai 41.938 UMKM.
“Jumlah UMKM tersebut baik yang di data oleh teman–teman dinas perdagangan maupun melalui Online Data Sistem (ODS). Tercatat sebanyak 982 UMKM yang menggunakan izin, dan jumlah tersebut berdasarkan jumlah UMKM yang mengajukan izin melalui Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kota Kendari,” ucap Alda Kesutan Lapae, Kamis (05/01/2022).
Alda menyebut, meningkatnya pelaku UMKM di Kota Kendari tidak terlepas dari pelatihan-pelatihan yang dilakukan.
“Baik itu pelatihan-pelatihan yang digelar menggunakan DAK maupun APBD kota Kendari. Misalnya, pelatihan pengelolaan manajemen UMKM agar produk yang dihasilkan diantaranya bisa go online, go internet, go global dan beberapa aplikasi lainnya,” terangnya.
Menurutnya, pemasaran produk UMKM melalui media sangat berpengaruh untuk produk yang akan dipasarkan.
“Dengan adanya sistem digitalisasi tidak bisa terabaikan, karena yang sangat mempengaruhi UMKM itu adalah bagaimana caranya memasarkan produk mereka untuk bisa merubah bentuk produk mereka yang akan di tawarkan dengan jangkauan pasar yang lebih luas,” tambahnya.
Alda juga berharap dengan adanya pelatihan-pelatihan yang dilakukan kepada pelaku UMKM ini dapat lebih meningkatkan pemasaran UMKM dan hasil produksi yang dihasilkan dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian khususnya di Kota Kendari.
