KENDARI – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berkomitmen untuk terus memperluas akseptasi pembayaran digital, salah satunya melalui fasilitasi penggunaan QR Code Indonesian Standard (QRIS) di pasar-pasar dan pusat perbelanjaan.
Komitmen tersebut diwujudkan antara lain dengan berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, menyelenggarakan Training of Trainers (ToT) dan pendampingan Program Pasar Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai QRIS (S.I.A.P QRIS).
Kegiatan ini merupakan wujud kolaborasi antara Bank Indonesia dan dukungan Pemerintah Kota berdasarkan Surat Edaran Nomor 586/2833/2022.
Surat Edaran itu tentang Himbauan Mendorong Program Kota Kendari dalam Rangka Penggunaan Transaksi Non Tunai dalam rangka meningkatkan Penggunaan Ekosistem Keuangan Digital (EKD).
Selain itu, untuk membentuk Pemerintah Daerah digital serta meningkatkan kebiasaan masyarakat untuk menggunakan transaksi non-tunai terutama dengan kanal pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Dalam kegiatan itu dihadiri perwakilan DPRD Kota Kendari, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kepala OPD, perbankan, pengelola pasar serta sekitar 200 pelaku usaha di lingkungan pasar Kota Kendari.
Peresmian program Pasar S.I.A.P QRIS di Pasar Sentral Kota Kendari dibuka Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu, yang diwakilkan oleh Asisten II Pemkota Kendari.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara, Aryo Wibowo menyampaikan program Pasar S.I.A.P QRIS dapat mengurangi unbanked population di wilayah Sultra khusunya di Kota Kendari serta dapat meningkatkan literasi keuangan digital.
“Per bulan November 2022, pengguna QRIS di Sulawesi Tenggara berjumlah 81.225 serta jumlah QRIS UMKM lebih dari 100 ribu,” ungkapnya.
Kegiatan launching S.I.A.P QRIS kali ini dirangkaikan dengan pendampingan kepada pengelola pasar serta para pedagang dengan disediakannya Booth “Pojok QRIS” selama satu minggu yang berkolaborasi bersama seluruh Himbara, BSI, BCA, dan BPD serta GenBI Sultra.
“Tujuannya adalah untuk memperluas edukasi transaksi non tunai sekaligus mendorong akuisisi Pengguna baru QRIS di lingkungan pasar di Pasar Sentral dan Paddy’s Market Kota Kendari,” jelasnya.
Booth “Pojok QRIS” yang disediakan bertujuan sebagai media pendaftaran mobile banking ataupun mobile payment dan melakukan user experience untuk transaksi QRIS, serta mendorong pendaftaran QRIS merchant kepada para pedagang di lingkungan pasar dengan harapan bahwa ke depan akselerasi dan akseptansi QRIS semakin meluas di Kota Kendari.
Selain itu, melalui kerja sama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Kendari, Penyedia Jasa Pembayaran, dan pengelola pasar, setiap pedagang disediakan QRIS untuk pembayaran retribusi yang memungkinkan pembayaran retribusi yang lebih mudah dan transparan dan pada akhirnya bermuara pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Kendari.
Program Pasar S.I.A.P QRIS ini diharapkan dapat mengakar ke pasar lain, tidak hanya di Kota Kendari namun juga di seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara mengingat arti penting dan dampaknya yang positif bagi perekonomian daerah, antara lain dapat melalui peningkatan mobilitas transaksi ekonomi antara UMKM dan masyarakat (tidak dibatasi tempat dan waktu), optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui retribusi dan pajak yang langsung masuk ke kas daerah, dan lainnya.
“Semoga setiap upaya yang telah dilakukan dapat berkontribusi secara nyata dalam perluasan ekosistem pembayaran digital di Wilayah Sultra,” kata Aryo.