KOLAKA UTARA – Pj Bupati Kolaka Utara (Kolut), Parinringi mengunjungi areal persawahan di Desa Pakue, Kecamatan Pakue Tengah beberapa waktu lalu.
Kunjungan tersebut dilaksanakan untuk melihat areal persawahan seluas 30 hektar di wilayah tersebut yang sempat dialihfungsikan dari persawahan menjadi perkebunan Kakao, Jagung, Nilam, Bawang Merah, Kedelai dan lainnya.
Mengingat pada medio 90-an harga komoditas Kakao meroket, sehingga banyak petani sawah beralih ke Kakao, namun hasilnya belum maksimal.
Lahan pertanian di Desa Pakue dulunya lahan persawahan, namun tahun 2020 kembali mengolah sawah dan ternyata hasil persawahan tersebut memuaskan.
“Menurut informasi tahun 2020, masyarakat memilih untuk kembali menguji coba bersawah dan ternyata hasilnya, dari 30 hektar lahan persawahan di Desa Pakue, yang tergarap baru sekitar 25 hektar sementara sisanya belum difungsikan karena memerlukan peralatan untuk melakukan penebangan pohon,” ujar Pj Bupati, melalui Asisten I Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat, Sekda Kolaka Utara, Muhlis Bachtiar.
Asisten I menambahkan itu untuk meningkatkan produksi petani, Pemkab Kolut melalui instansi terkait mendorong upaya intensifikasi serta ekstensifikasi dengan melakukan pembenahan irigasi tahun ini dan upaya penyediaan alat dan mesin pertanian (Alsintan).
“Pak Pj Bupati sangat merespon permintaan masyarakat untuk meningkatkan produksi pertanian mereka,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pakue, Ichwan Alwi menuturkan luas area persawahan di Desa Pakue sekitar 30 hektare.
Dimana, 25 hektare telah dikelola kembali sementara sisanya belum terkelola. Namun potensinya bisa mencapai sekita 40 hektar jika dihitung dengan kebun ladang di sekitar area persawahan yang dulunya juga merupakan areal sawah.
“Jika masyarakat Desa Pakue terakhir kali bersawah sekitar tahun 2007. Rentan waktu 2007 sampai 2019 petani lebih memilih memanfaatkan lokasinya dengan menanam jagung, kedelai, nilam, bawang merah, dan lain sebagainya dengan menyesuaikan kondisi cuaca. Masyarakat mulai kembali mengolah sawah secara massal pada tahun 2020 dan alhamdulillah sejak tiga tahun terakhir perlahan warga sudah mulai bergerak kembali bersawah,” bebernya.
Bukan hal mudah, tutur Ichwan, untuk meyakinkan masyarakat agar mereka kembali mau memanfaatkan lahannya sebagai area persawahan. Dibutuhkan perjuangan dengan cara memotivasi mereka melalui mimbar masjid, musyawarah desa dan terlibat langsung menggarap sawah.
“Alhamdulillah tahun ini produksi padi di Desa Pakue tertinggi di Kabupaten Kolaka Utara dengan produksi sekitar 6 ton gabah kering per hektarnya. Ini informasi dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura,” tukasnya.
Ichwan menuturkan, keberhasilan masyarakat saat ini tidak lepas dari sumbangsih Dinas PUPR Kolaka Utara yang telah membangun irigasi pengairan persawahan, walaupun belum optimal.
“Semoga kehadiran Pj Bupati di area persawahan dapat menambah semangat masyarakat dan kami juga telah menyampaikan langsung kalau saat ini masyarakat sangat membutuhkan traktor tangan dan mesin pertanian lainnya,” pungkasnya.