WAKATOBI – Sejumlah stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Kabupaten Wakatobi mendapatkan sorotan akibat diduga melakukan ‘permainan’ pengisian BBM.
Sorotan tersebut datang dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Posa’as dan Advokasi Masyarakat (POM) Wakatobi.
Ketua LSM POM Wakatobi, Moane Sabara menyebut terkait kelangkaan terjadi karena dalam hal pengisian BBM tidak menyeluruh ke seluruh pengguna kendaraan yang membutuhkan.
“Ini ada apa, di SPBU kadang 5 sampai 7 hari baru buka itu pun masyarakat dilayani cuma sekitar berapa jam saja
dan yang menjadi pertanyaaan besar kenapa di SPBU habis di penjual eceran banyak beredar dengan harga tinggi,” ucapnya, Selasa (18/10/2022).
Sehingga, pihaknya menduga adanya permainan pemilik SPBU terkait penjualan BBM dengan harga tinggi dengan stok banyak ke pihak pengecer
“Pemda bukan hanya sekedar memberikan informasi tetapi juga melakukan pengawasan karena ini berdampak dan berefek kepada masyarakat,” katanya.
Karena itu pihaknya meminta kepada stakeholder terkait termasuk DPRD untuk tetap mengontrol dan mengawasi terkait distribusi dan ketersediaan stok BBM di SPBU.
Termasuk didalamnya pihak pengusaha Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) untuk dipanggil guna membahasa dan memastikan harga BBM sesuai dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah.
“Kalau mereka tidak mau buka dengan alasan kehabisan BBM maka kita harus bisa evaluasi bisa ke mana selain Pertamax dan Pertalite juga harga Solar mencekik harga per jerigen 20 liter yang dijual oleh pengecer yakni 250 ribu hingga 300 ribu per jerigen,” tutupnya.