KENDARI, BisnisSultra.com – Wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi langganan investor asing yang hanya bergerak di industri pertambangan pada tahun 2021.
Aktivitas tambang Sultra menjadi lahan basah bisnis yang menguntungkan untuk para invertor asing.
Menurut data yang dikeluarkan DPM-PTSP Sultra, realiasi investasi berdasarkan negara tahun 2021, menempati urutan pertama yakni Hongkong dengan nilai investasi Rp 16,297 triliun.
Disusul oleh Republik Rakyat Tiongkok dengan nilai investasi Rp 4,710 triliun. Singapura di posisi ketiga dengan Rp 2,365 triliun. Posisi keempat dan kelima yakni British Virgin Island Rp 75,293 triliun dan Belanda Rp 32,388 triliun.
“Negera-negara ini, setiap tahun selalu menjadi investor untuk Sultra,” terang Kepala DPMPTSP Sultra, Parinringi, Jumat (8/4/2022).
Tahun 2022, DPM-PTSP Sultra menargetkan nilai investasi sebesar Rp 34,73 triliun. Target dari nilai investasi tersebut kebanyakan berasal dari sektor tambang. (Adv)