KENDARI, BisnisSultra.com – Festival Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dihelat oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menuai sukses.
Kepala DPMPTSP Sultra, Parinringi mengatakan, Festival ini diharapkan dapat menjalin sinergitas dan kolaborasi antara pengusaha besar dan pelaku UMKM.
“Tentunya harapan kita dari kegiatan ini ada multiplayer effect, sehingga para pelaku UMKM bisa naik kelas,” ujar Parinringi, Rabu (27/4/2022).
Dikatakannya, meski usaha UMKM berada di golongan tersier dengan nilai investasi yang terbilang kecil tetapi jangan dipandang remeh dalam hal pembangunan perekonomian suatu daerah.
Dalam catatan DPMPTSP Sultra selama pelaksanaan Festival UMKM tersebut, transaksi seluruh tenant-tenant bisa mencapai Rp50 juta per hari.
“Apalagi ini momen Ramadhan, siapa sangka total transaksi tenant-tenant yang menjual hidangan berbuka puasa bisa mencapai Rp50juta per hari,” ungkapnya.
Lanjut Parinringi, persaingan produk perusahaan besar dengan UMKM merupakan kompetisi yang tidak seimbang, bahkan dapat menciptakan kesenjangan yang semakin lebar. Oleh karena itu, usaha besar dengan UMKM harus bersinergi sehingga dapat memajukan perekonomian masyarakat.
“Sudah saatnya perusahaan besar dan kecil untuk saling bersinergi dan berkolaborasi untuk memajukan perekonomian masyarakat,” ujar Parinringi.
Bentuk sinergi tersebut, lanjutnya, UMKM harus menjaga kualitas dan memperbaiki packaging produk agar menarik, modern, bersih dan memenuhi standar sehingga produk tersebut bisa masuk di pasar modern ataupun supermarket dan minimarket di pusat maupun di daerah.
Terkait dengan itu, UMKM dalam hal kemitraan dengan usaha besar perlu memiliki produk dengan 3M yakni Mudah didapat, Murah dan Mutu. Dalam hal relasi kemitraan, antara usaha besar dan UMKM juga tetap ada dalam pengawasan.
“Salah satu larangan dalam kemitraan adalah usaha besar tidak bisa memiliki dan tidak bisa menguasai UMKM,” tegasnya.