KENDARI, BisnisSultra.com – Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), terus berupaya menstimulus pertumbuhan ekonomi dan mendorong terwujudnya iklim investasi yang berdaya saing di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara.
Komitmen itu dibuktikan dengan catatan progress yang signifikan terkait berbagai program kerja yang bermuara pada peningkaan pelayanan terpadu satu pintu, capaian investasi, serta program strategis lainnya.
Di Tahun 2022, DPM PTSP Sultra di bawah kepemimpinan Parinringi, telah dianugerahi penghargaan kategori pelayanan, ketepatan program, pelaksanaan dan pemantauan kegiatan investasi di wilayah Sultra, oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Selain itu, DPM PTSP Sultra juga dianugerahi penghargaan peringkat ketiga Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) Tahun Anggaran 2021, kategori Pagu Satuan Kerja Dekonsentrasi /Tugas Pembantuan.
Kepala DPM PTSP Sultra, Parinringi mengungkapkan, penghargaan ini menjadi cambuk semangat bagi pihaknya untuk terus meningkatkan kinerja dalam pelayanan, perencanaan, dan pengawasan investasi di Sultra di masa depan.
“Penghargaan ini merupakan buah dari kerja keras kita semua, termasuk masyarakat, investor, serta pihak terkait lainnya,” kata Parinringi.
Capaian Realisasi Investasi
Penghargaan ini juga berkaitan dengan realisasi tugas pokok DPM PTSP Sultra, terutama realisasi investasi, yang ditargetkan mencapai angka Rp 21, 73 triliun Tahun 2021.
Target tersebut sekaligus menjadi tantangan besar bagi DPM PTSP Sultra. Sebab bersamaan dengan target capaian realisasi tersebut, pandemi Covid-19 juga tak dipungkiri berimbas pada semua sektor penunjang perekonomian daerah.
Namun hal itu tak menyurutkan kinerja DPM PTSP Sultradalam mendorong pertumbuhan investasi yang berdaya saing di Sultra. Pada akhirnya, berkat kerja keras lembaga ini, didukung masyarakat, investor dan pihak terkait lainnya, realisasi investasi mampu melampaui target yang ditentukan.
“Berkat kerja keras kita semua, masyarakat, investor dan pihak terkait, DPM PTSP Sultra mampu menemnbus angka 27,93 persen. Yang berarti kita menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan,” ujar Parinringi.
Parinringi tak memungkiri, bahwa untuk mencapai target itu, dibutuhkan ‘effort’ yang tinggi, terlebih di tengah tantangan pandemi beberapa tahun belakangan ini. Namun karena bekal optimisme dan kerja keras, DPM PTSP mampu menunjukkan bahwa Sultra memiliki kemampuan untuk memulihkan perekonomiannya lebih cepat dari yang seharusnya.
Kepala Bidang Pengendalian Modal dan Informasi DPM PTSP Sultra, Rasiun mengungkapkan, penghargaan DPM PTSP Sultra ini merupakan penghargaan pertama di masa kepemimpinan Parinringi yang erat kaitannya dengan pelaksanaan dan pemantauan kegiatan Penanaman Modal Asing (PMA), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Sultra, yang bermuara pada pencapaian target dan realisasi investasi.
“Indikator DPM PTSP menerima award ini adalah dari sisi ketepatan waktu penyerapan anggaran yang efisien, efektif dan akurat,” kata Rasiun.
Sektor Penggerak Perekonomian dan Investasi di Sultra
Berdasarkan data DPM PTSP, penyumbang investasi terbesar di wilayah Sultra berasal dari sektor industri pertambangan. Dalam dunia investasi, sektor pertambangan dikenal sebagai investasi sekunder.
Saat ini tercatat perusahaan penyumbang investasi terbesar di Sultra adalah PT Obsidian Stainless Steel (OSS), Virtue Dragon Nickel Industri (VDNI), dan PT Jhonlin Group.
Disamping sektor industri pertambangan, pertumbuhan investasi di Sultra juga didukung sektor tersier seperti properti dan perhotelan. Sketor-sektor tersebut juga mendorong kebangkitan sub sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di daerah.
“Tersier didalamnya termasuk UMKM. target capaian investasi di sektor ini sebesar Rp 33 triliun di Tahun 2022,” ungkap Parinringi.
Sektor perindustrian tak dipungkiri memberikan multiplayer effeck bagi masyarakat Sultra, terutama dalam hal perekrutan tenaga kerja lokal.
Pertumbuhan sektor perindustrian di Sultra memberikan dampak positif bagi dunia UMKM dan lapangan kerja.
“Semakin banyak investasi sektor perindustrian, semakin luas lapangan kerja,” kata Parinringi.
DPM PTSP Sultra bersama pemerintah setempat juga berkomitmen menstimulus geliat UMKM di daerah. Salah satunya dengan menyediakan fasilitas tenant ‘Festival Kuliner UMKM’ yang dipusatkan di kawasan eks MTQ, Kota Kendari, Provinsi Sultra.
UMKM merupakan salah satu motor penggerak perekonomian daerah, yang melibatkan pengusaha lokal, mulai dari skala mikro hingga makro.
“Karena berefek positif bagi masyarakat, terutama penggiat UMKM lokal, kita upayakan festival kuliner ini menjadi agenda tahunan kita di daerah,” kata Parinringi.
Sub sektor lainnya yang tak kalah penting adalah sub sektor perhotelan. Sub sektor perhotelan bahkan terbilang ‘survive’ di tengah tantangan pandemi Covid-19 beberapa tahun belakangan ini.
“Minimal multiplier efeknya berpengaruh ke masyarakat. perhotelan juga penuh. satu-satunya wilayah yang perhotelannya survive di masa pandemi itu hanya di sultra. ini berarti mempengaruhi pertumbuhan ekonomi kita, baik mikro maupun makro,” ungkap Parinringi.