KENDARI – Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra), Kota Kendari mengalami inflasi pada Juli 2022.
Dikutip dari Bank Indonesia, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu.
Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti mengatakan inflasi di Kota Kendari adalah yang tertinggi se-Indonesia.
“Dari 90 Indeks Harga Kumulatif (IHK), Kota Kendari mencapai inflasi tertinggi sebesar 2,27 persen dengan IHK 113,98. Dibanding bulan Juni 2022 inflasi Kota Kendari sebesar 0,28 persen dengan IHK 107,06,” jelas Agnes dalam keterangannya, Jumat (5/8/2022).
Inflasi tersebut disebabkan adanya kenaikkan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok tertentu, yakni transportasi 5,04 persen; pendidikan 3,97 persen; makanan, minuman, dan tembakau 3,34 persen.
Selanjutnya kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 1,40 persen; perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,64 persen; perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,21 persen; serta pakaian dan alas kaki 0,07 persen.
“Sedangkan kelompok kesehatan; informasi, komunikasi, dan jasa keuangan; rekreasi, olahraga, dan budaya; serta penyediaan makanan dan minuman/restoran tidak mengalami perubahan/relatif stabil,” rinci Agnes.
Tingkat inflasi tahun kalender Januari-Juli 2022 sebesar 5,06 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun Juli 2022 terhadap Juli 2021 sebesar 5,72 persen.
Sementara itu, inflasi terendah terjadi di Tanjung dan Pematang Siantar sebesar 0,04 persen, dengan IHK masing-masing 113,88 dan 112,53.