WIKA Gaet Kontrak Baru Rp 13,8 Trilin Hingga Juni 2022

oleh
RUPS Luar Biasa PT Wijaya Karya (Persero) Tbk digelar di Jakarta, Jumat (5/8). (Istimewa)

JAKARTA – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengantongi kontrak baru sebesar Rp 13,8 triliun sampai dengan bulan Juni 2022. Realisasi tersebut meningkat 31,4% dibanding periode sama tahun 2021.

Perolehan kontrak sepanjang semester 1 2022 ini setara dengan 32,42% dari target kontrak baru tahun 2022. Sampai dengan pengujung tahun ini, WIKA membidik kontrak baru sebesar Rp 42,57 triliun.

Mengutip dari Jawa Pos, kontribusi terbesar kontrak baru disumbangkan oleh sektor infrastruktur dan bangunan gedung, disusul oleh industri penunjang konstruksi, energi dan industrial plant, serta realty dan property.

Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito menyampaikan ini seusia RUPS Luar Biasa PT WIKA di Jakarta, Jumat (5/8).

Agung menyebutkan sejumlah kontrak baru yang diraih perseroan hingga Juni 2022 diantaranya proyek Preservasi Jalan dan Jembatan di Bali yang dipercayakan oleh Kementerian PUPR. Proyek ini berfungsi sebagai infrastruktur pendukung perhelatan G20 pada Oktober 2022 mendatang.

Menurutnya, proyek Preservasi Jalan dan Jembatan di Bali menjadi bentuk kepercayaan Pemerintah melalui Kementerian PUPR pada WIKA dalam mengerjakan infrastruktur yang akan dilewati oleh para kepala negara pada event berkelas dunia.

Selain Preservasi Jalan dan Jembatan di Bali, WIKA juga tengah mengerjakan sejumlah proyek pendukung G20 diantaranya pembangunan jalan dan jembatan Labuan Bajo – Tana Mori juga melakukan revitalisasi ruangan VVIP pada Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta dan Bandar Udara Internasional Ngurah Rai di Bali.

Berbagai proyek yang telah diraih akan menjadi modal untuk keberlangsungan usaha Perseroan ke depan. Sementara itu, selaras dengan model bisnis Perseroan, pada Kuartal II ini Perseroan telah berhasil melakukan divestasi terhadap dua entitas asosiasinya, yaitu PT Jasamarga Kunciran Cengkareng dan PT Prima Terminal Petikemas.

Agung menambahkan, langkah tersebut sebagai bentuk capital recycling yang dapat membuat ruang lebih bagi Perseroan dalam pemenuhan investasi mendatang sekaligus menambah kas Perseroan sebagai modal kerja yang baru sehingga dapat lebih fokus pada core business-nya.

Pada bagian lain, Agung juga mengungkapkan RUPSLB menyetujui pengangkatan Hadjar Seti Adji sebagai Direktur Human Capital dan Pengembangan Usaha Perseroan menggantikan Direktur sebelumnya yang mendapatkan penugasan di BUMN yang lain. Dengan demikian Pengurus Perseroan menjadi sebagai berikut:

Direktur Utama : Agung Budi Waskito
Direktur Operasi I : Hananto Aji
Direktur Operasi II : Harum Akhmad Zuhdi
Direktur Operasi III : Rudy Hartono
Direktur Human Capital
dan Pengembangan : Hadjar Seti Adji
Direktur QHSE : Ayu Widya Kiswari
Direktur Keuangan : Adityo Kusumo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *