JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengincar tambahan dana murah antara Rp 5 – 7 triliun hingga akhir 2022 lewat Tabungan BTN Bisnis. Dikembangkan sejak Maret 2022, tabungan yang fokus menggarap nasabah pebisnis ini telah mampu menghimpun dana murah sekitar Rp 1,5 triliun dengan 15.000 rekening hingga akhir Juni 2022.
Wakil Dirut BTN, Nixon LP Napitupulu menjelaskan Tabungan BTN Bisnis merupakan inisiatif strategis perusahaan peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) ritel melalui pengembangan Current Account and Saving Account berbasis transaksional.
“Tabungan BTN Bisnis yang memberikan kemudahan transaksi kepada segmen pebisnis seperti SME, perdagangan, property dan lain-lain, baik secara individu maupun secara institusi, ” kata Nixon saat media briefing di Jakarta, Kamis (7/7) dikutip dari Jawa Pos.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Distribution & Funding Bank BTN, Jasmin mengatakan Tabungan BTN Bisnis dapat menunjang aliran transaksi diantara para pedagang dari supplier, pengolah bahan baku maupun penjual di rantai bisnis industri.
“Bank BTN terus berupaya melakukan pendekatan dengan pengusaha yang berbisnis produk buatan lokal/dalam negeri sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI),” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Tabungan BTN Bisnis mengandalkan sejumlah fitur menarik untuk mendukung transaksi bisnis para pengusaha.
Dengan Tabungan BTN Bisnis, Jasmin berharap Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank BTN semakin besar terutama porsi Current Account & Saving Account (CASA). Per Mei 2022, DPK tumbuh positif sebesar 7,57% (YoY) dimana secara Rasio CASA tumbuh 2,83% (YoY) dari 41,24% (Mei 2021) menjadi 44,08% (Mei 2022).
Sebagai informasi, BTN juga menawarkan solusi finansial lain seperti pinjaman Kredit Usaha Rakyat atau KUR dengan nilai pinjaman hingga Rp 500 juta bagi para pebisnis yang membuka Tabungan BTN Bisnis.