1700 Lahan di Abeli Bakal Disulap Jadi Kawasan Industri

oleh
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Kendari. (Foto: Andise SL/EI)

KENDARI – PT Kendari Industri Kawasan Terpadu (KIKT) dengan PT China Construction Yangtze River Indonesia menghadirkan investasi skala besar di kawasan Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Kawasan industri yang akan dibangun adalah pabrik baterai. Bahkan, nilai investasi dua perusahaan tersebut terbilang fantastis.

“Total nilai investasi dalam industri tersebut US$1 miliar atau setara kurang lebih Rp1,4 triliun,” ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Kendari, Maman Firman Syah saat dijumpai di Kendari, Jumat (17/6/2022).

Guna memuluskan pembangunan mega industri itu, 1700 hektar (ha) lahan akan dibebaskan, namun pada tahap awal, perusahaan membebaskan lahan 400 ha lebih dahulu.

“Pembebasan lahan sementara proses kami tinggal membantu hal-hal yang menjadi kendala utamanya terkait hubungan dan komunikasi dengan warga,” kata Maman.

“Investasi ini akan berkolaborasi dengan nasional dan menjadi Proyek Stategis Nasional, Kami memiliki kewenangan mengawal investasi ini karena akan berdampak positif bagi masyarakat,” timpalnya.

Pihaknya pun menjamin pengawasan terhadap operasi dan pelaksanaan proyek berjalan sesuai regulasi agar program pembangunan berjalan baik.

“Pabrik tersebut sesuai kajian awal yang diberikan kepada kami akan memberi dampak yang siginifikan bagi PDRB Sulawesi Tenggara dengan estimasi Rp2,4 triliun,

Maman menyebut saat ini, proyek pembangunan dalam tahap perizinan, diperkirakan pada Agustus 2022 akan dilakukan Groundbreaking atau peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan proyek.

Ditanya soal mekanismie perekrutan tenaga kerja, Maman menyebut pihaknya tentu memprioritaskan tenaga kerja lokal, namun tak menutup kemungkinan juga merekrut pekerja tenaga asing.

“Sementara bagi daerah, kita masukan Perumda jadi pemegang saham di perusahaan tersebut untuk memberi PAD ke kas Pemkot. Diharapkan dengan adanya perusahaan ini, pengelolaannya lebih ramah lingkungan utamanya bagi keberlangsungan hidup warga sekitar,” tutup mantan Kabag Protokoler dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Kendari ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *