JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2022 kembali surplus. Sepanjang Mei 2022, neraca perdagangan surplus USD 2,9 miliar.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto menuturkan, neraca perdagangan surplus ini dikontribusi dari nilai ekspor sebesar USD 21,51 miliar, sementara impor hanya menyumbang USD 18,61 miliar.
“Neraca perdagangan barang kita masih mencatatkan surplus, yaitu sebesar USD 2,90 miliar,” kata Setianto dalam konferensi pers, Rabu (15/6).
Neraca perdagangan yang memiliki kinerja positif ini merupakan kali ke-25 mencatatkan surplus. Namun demikian, kondisi ini masih menurun jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau April 2022 yang surplus sebesar USD 7,56 miliar.
“Jadi neraca perdagangan kita ini membukukan surplus selama 25 bulan berturut-turut, berturut-turut sejak Mei 2020,” ungkap dia.
Adapun, komoditas non migas menyumbang surplus terbesar pada bulan Mei ini adalah bahan bakar mineral, kemudian besi dan baja serta lemak dan minyak hewan atau nabati.
“Negara penyumbang surplus terbesar adalah India, Amerika Serikat dan Filipina,” ujarnya.
Sumber: Jawa Pos