Inflasi Gabungan Dua Kota di Sultra 1,22 Persen

oleh
Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra. (Foto: dok. Istimewa)

KENDARI – Dari 90 kota pemantauan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Indonesia Badan Pusat Statistik mencatat 87 kota mengalami Inflasi dan 3 kota mengalami deflasi dengan inflasi tertinggi tercatat di Tanjung Pandan sebesar 2,24 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,00 persen dan Inflasi terendah tercatat di Gunungsitoli dan Tangerang sebesar 0,05 persen dengan IHK masing-masing 110,63 dan 109,73.

Di Sulawesi tenggara (Sultra) Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra mencatat inflasi gabungan dua kota yakni Kota Kendari dan Kota Baubau pada Mei 2022 sebesar 1,22 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 111,68.

Statistisik Ahli Madya selaku Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Provinsi Sultra Muhammad Amin, melalui rilis yang diterima, Kamis, menyebutkan dari 90 kota IHK, 87 kota mengalami inflasi dan tiga kota mengalami deflasi, inflasi tertinggi tercatat di Tanjung Pandan sebesar 2,24 persen dengan IHK 116,00 dan Inflasi terendah tercatat di Gunung Sitoli dan Tangerang sebesar 0,05 persen dengan IHK masing-masing 110,63 dan 109,73.

Menurut Muhammad Amin, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok transportasi 3,51 persen; kelompok makanan, minuman, dan tembakau 2,00 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,48 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,13 persen; kelompok perumahan, air, listrik.

Kemudian, bahan bakar rumah tangga 0,12 persen serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,01 persen. Kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,12 persen dan kelompok pakaian dan alas kaki 0,05 persen, sedangkan kelompok kesehatan; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya serta kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan/relatif stabil.

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Mei) 2022 sebesar 3,53 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2022 terhadap Mei 2021) sebesar 4,96 persen.

Ia menambahkan, komoditas yang memberikan sumbangan inflasi antara lain angkutan udara, ikan kembung/ikan gembung, ikan layang/ikan benggol, ikan selar/ikan tude, minyak goreng, ikan cakalang/ikan sisik, mobil, telur ayam ras, ikan teri serta ayam hidup.

Sementara, komoditas yang memberikan sumbangan deflasi antara lain cabai rawit, pisang, emas perhiasan, tarif kendaraan roda empat online, cumi-cumi, sabun detergen bubuk/cair, sawi hijau, mukena, cabai merah serta ikan rambe, demikian Muhammad Amin.

Sumber: ANTARA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *