KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara merilis, nilai ekspor Sultra pada April 2022 mencapai 563,51 juta dolar Amerika Serikat atau naik 36,93 persen dibanding Maret 2022 yang tercatat 411,54 juta dolar AS.
Statistisik Ahli Madya selaku Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Provinsi Sultra Muhammad Amin melalui rilis yang diterima, Kamis, menyebutkan, selain nilai ekspor, juga volume ekspor pada periode yang sama tercatat 229,62 ribu ton atau naik sebesar 27,23 persen dibanding volume ekspor Maret 2022 yang tercatat 180,48 ribu ton.
Ia mengatakan, peningkatan terbesar Ekspor Sulawesi Tenggara pada April 2022 terjadi pada komoditas besi dan baja senilai 152,71 juta dolar AS atau naik 37,51 persen. Ekspor yang mendominasi pada bulan yang sama didominasi oleh sektor industri pengolahan sebesar 563,48 juta dolar AS atau 100,00 persen.
Adapun ekspor Sulawesi Tenggara terbesar adalah ke Tiongkok yaitu 558,49 juta dolar, disusul ke Amerika Serikat senilai 3,14 juta dolar dan India senilai 1,39 juta dolar AS.
Menurut mantan Kepala BPS Konawe Selatan itu dengan segala potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki Sulawesi Tenggara, mempunyai peluang dalam perdagangan luar negeri, dan tercermin dalam statistik ekspor.
“Jadi. data terkait ekspor dan impor Sultra itu, BPS Sultra hanya melakukan pendataan dan hasilnya pun diperoleh dari Dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dari Bea dan Cukai,” ujar Amin dikutip dari ANTARA.
Sedangkan, komoditas yang selama ini menjadi andalan Sulawesi Tenggara antara lain besi dan baja serta bermacam hasil laut, sedangkan negara tujuan ekspor tersebar di benua Asia hingga Amerika.