Kerugian Akibat PMK Ditaksir Capai Rp9,9 Triliun

oleh
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. (HENDRA EKA/JAWA POS)

JAKARTA – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyebut bahwa ada jutaan hewan ternak yang terkena penyakit mulut dan kuku (PMK). Jumlah ini berdasarkan data per 17 Mei 2022 lalu.

Syahrul mengatakan bahwa penularan PMK menular cukup cepat, yakni melalui udara atau airbone. Ia mengatakan, persoalan ini perlu diwaspadai.

Kata dia, apabila penanganan PMK tidak terlaksana dengan tepat, maka akan timbul permasalahan baru. Salah satunya adalah memberikan kerugian terhadap perekonomian Indonesia.

“Jika tidak ditangani dengan baik, kejadian PMK dalam skala luas akan memberikan dampak kerugian ekonomi terhadap penurunan produktivitas, kematian dan harga jual murah,” ujarnya dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI, Senin (23/5) dikutip dari Jawa Pos.

Adapun, kerugian terhadap PMK di Indonesia dapat mencapai Rp 9,9 triliun per tahun. Ini terjadi akibat penurunan produksi, kematian ternak dan pelarangan atau pembatasan ekspor produk ternak dan turunannya.

“PMK juga akan berdampak pada perdagangan internasional, baik ternak hidup dan produk ternak karena adanya perdagangan (pembatasan) ekspor,” ucapnya.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa daging tetap dapat dikonsumsi oleh manusia dengan pemotongan yang ketat di rumah potong hewan (RPH) dan organ terinfeksi perlu dimusnahkan.

“Namun ternak yang terkena PMK tidak tertular kepada manusia, daging ternak tertular tetap dapat dikonsumsi manusia dengan syarat pemotongan yg ketat di RPH dan organ terinfeksi perlu dimusnahkan sesuai protokol,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *