KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara menyebutkan pada April 2022 terjadi Inflasi gabungan dua kota di Sultra sebesar 1,65 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 110,33.
Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti saat menyampaikan rilis melalui virtual yang diterima di Kendari, Senin menyebutkan, dari 90 kota IHK, seluruh kota mengalami inflasi, inflasi tertinggi tercatat di Tanjung Pandan sebesar 2,58 persen dengan IHK 113,46 dan Inflasi terendah tercatat di Gunungsitoli sebesar 0,22 persen dengan IHK 110,58, seperti dikutip dari ANTARA.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok transportasi 4,92 persen; kelompok makanan, minuman, dan tembakau 2,44 persen.
Begitu juga pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,22 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 1,08 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,12 persen, kelompok kesehatan 0,03 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,02 persen dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,01 persen serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,002 persen.
Sementara kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,11 persen, sedangkan kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan/relatif stabil.
Agnes menambahkan, tingkat inflasi tahun kalender (Januari-April) 2022 sebesar 2,28 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2022 terhadap April 2021) sebesar 4,87 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi antara lain angkutan udara, ikan kembung/ikan gembung, minyak goreng, ikan layang/ikan benggol, ikan selar/ikan sisik, cumi-cumi, ikan rambe, pisang, celana panjang jeans pria serta ikan teri.
Sedangkan, yang memberikan sumbangan deflasi antara lain bensin, bahan bakar rumah tangga, cabai rawit, ikan cakalang/ikan sisik, panci, apel, bawang merah, biskuit, pasta gigi, beras.