Grup Bakrie (BNBR) dan PENS Bangun Pusat Teknologi Transportasi

oleh
Penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama (MoU) PT VKTR Teknologi Mobilitas dengan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, secara daring, di Jakarta, Senin (25/4/2022). ANTARA/HO-BNBR

JAKARTA – Anak perusahaan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) bidang manufaktur elektrifikasi transportasi dan ekosistem telematika, PT VKTR Teknologi Mobilitas, bersama Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) mendukung pembangunan Pusat Unggulan IPTEK bidang Teknologi Elektrifikasi Transportasi.

Kesepakatan itu tertuang dalam penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama (MoU) dengan PENS, secara daring, di Jakarta, Senin (25/4/2022). Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas Gilarsi W. Setijono dan Direktur PENS Aliridho Barakbah.

“MoU ini secara umum bertujuan untuk mengadakan kerja sama awal di bidang penelitian, dan pengabdian untuk peningkatan layanan publik,” kata Direktur Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas Gilarsi W. Setijono dalam keterangan di Jakarta, Senin dikutip dari ANTARA.

Pembangunan innovation lab yang rencananya akan berinvestasi awal sebesar Rp12 miliar ini bertujuan untuk membangun teknologi elektrifikasi transportasi secara jangka panjang dan berkelanjutan.

Innovation lab ini, tambah Gilarsi, nantinya terbuka dan memberikan peluang bagi siapa saja yang ingin bergabung, termasuk alumni dan mahasiswa PENS yang memiliki kompetensi dibidangnya.

Sebelumnya, VKTR telah menandatangani kerja sama strategis dengan sejumlah pihak. Antara lain produsen bus listrik terkemuka dunia BYD Auto, produsen baterai ramah lingkungan asal Inggris BritishVolt, perusahaan karoseri Tri Sakti, perusahaan teknologi heavy mobility dari Inggris Equipmake dan sejumlah pihak lainnya.

Awal tahun ini pun, sejumlah 30 unit bus listrik VKTR-BYD diluncurkan sebagai bagian dari armada Transjakarta dan telah hilir mudik di jalanan melayani transportasi warga ibukota.

Menurut Gilarsi, kerja sama dengan pelbagai pihak, dari produsen kendaraan listrik, produsen baterai, manufaktur, hingga lembaga perguruan tinggi memang menjadi salah satu cara yang ditempuh oleh VKTR demi keinginan untuk melakukan lokalisasi teknologi dan produk-produk manufakturnya.

“Kita ingin memastikan, ekosistem elektrifikasi transportasi di Indonesia dibangun secara lengkap dan tidak setengah-setengah, dari hulu hingga ke hilir,” kata Gilarsi.

Perusahaan tidak hanya membangun fasilitas pembuatan badan busnya saja, tetapi memikirkan juga bagaimana fasilitas pembuatan sasis dan teknologi mekatronika serta hal-hal lainnya.

Direktur PENS Aliridho Barakbah, mengatakan, kolaborasi PENS dengan VKTR merupakan salah satu upaya untuk senantiasa membangun budaya inovasi di kampus PENS. Secara khusus terkait dengan kolaborasi ini, PENS akan menyiapkan pembangunan innovation lab ini dan akan mengelolanya untuk kemajuan bersama.

“Kerja sama ini merupakan upaya yang terus menerus untuk membangun budaya inovasi di kampus inovasi PENS. Secara khusus, kerja sama dengan PT. VKTR ini adalah langkah awal yang baik untuk menciptakan satu ekosistem yang saling mendukung untuk dikembangkannya elektrifikasi transportasi di Indonesia secara jangka panjang dan berkelanjutan oleh perguruan tinggi dan industri,” kata Aliridho.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *