The Fed dan Bank Sentral Inggris Sudah Naikkan Bunga, BI Kapan Nyusul?

oleh
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. (Dery Ridwansah/JawaPos.com)

JAKARTA – Bank Sentral Amerika Serikat (AS) the Federal Reserve atau the Fed telah menaikkan suku bunga sebesar 25 basis points (bps), dari 0,25 persen menjadi 0,5 persen. Bank lain seperti Bank of England (BoE) juga menaikkan suku bunga 25 bps, dari 0,5 persen menjadi 0,75 persen.

Bank-bank sentral tersebut menaikkan suku bunganya dalam merespons gejolak geopolitik yang terjadi saat ini. Kenaikan ini juga dilakukan guna menekan terjadinya inflasi yang tinggi.

Lalu, bagaimana dengan Bank Indonesia (BI)?

Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan bahwa pihaknya masih belum akan menaikkan suku bunga. Artinya, bank sentral ini akan tetap mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR). “BI mempertahan suku bunga pada level 3,5 persen selama triwulan 1 2022,” jelas dia dalam Telekonferensi Pers KSSK, Rabu (13/4) seperti dilansir dari Jawa Pos.

Perry menjelaskan, keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan terkendalinya inflasi. Tidak dinaikkannya suku bunga juga karena inflasi tidak menyentuh yang sifatnya fundamental.

“Jadi tekanan harga pangan dan energi, BI tidak akan merespons dampak pertamanya. Kami akan respons dampak rambatan, kalau berdampak ke fundamental inflasi yang indikatornya inflasi inti,” terangnya.

Kemudian, langkah penetapan ini juga menjadi salah satu upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal geopolitik Rusia. “BI terus menempuh bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dalam upaya mendukung perekonomian nasional,” tutup Perry.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *